Wednesday 30 April 2014

Keajaiban Sedekah dari Yusuf Mansur

Keajaiban sedekah yang dibalas dengan rezeki melimpah berikut adalah kisah nyata sedekah yang dituturkan oleh Ustadz Yusuf Mansyur. Ada yang bersedekah dengan ikhlas sebesar seratus ribu rupiah, dibalas dengan lunasnya hutang seratus juta rupiah. Monggo disimak masbro!


Kisah Nyata Sedekah dari Ustadz Yusuf Mansur 1

Banyak orang yang memiliki penghasilan besar, namun selalu merasa tidak cukup. Bahkan tidak jarang pengeluaran mereka lebih besar dari penghasilan yang didapat. Mungkin diri kita pernah merasakan demikian. Maka instropeksilah, mungkin sedekah yang kita keluarkan terlalu sedikit, sehingga berkah yang Allah berikan juga sekedarnya. Padahal dalam surat Al An’am ayat 160, Allah sudah janji akan melipatgandakan pahala sampai 10 kali lipat bagi mereka yang berbuat kebaikan. Jadi sebetulnya kita tak perlu ragu untuk menyisihkan penghasilan bagi mereka yang membutuhkan. 1 – 1 = 10, itulah ilmu sedekah. Banyak kejadian dibalik fenomena keajaiban sedekah.

Dalam kesempatan tersebut, Ustadz Yusuf memaparkan beberapa kisah yang Insya Allah mampu meningkatkan keyakinan kita, bahwa Allah pasti akan meliptrgandakan pahala-Nya, bila kita sedekah. Contohlah sebuah kisah tentang seorang supir yang mengeluh karena gajinya terlalu kecil.
“Supir ini datang ke Klinik Spiritual dan Konseling Wisata Hati. Dia bilang gajinya cuma 800 ribu, padahal anaknya lima! Ia ingin gajinya jadi 1,5 juta!” ujar Ustadz Yusuf sambil duduk bersila di permadani.

Dengan bijak, Ustadz Yusuf mengajak supir itu mensyukuri terlebih dahulu apa yang telah didapatkannya selama ini. Kemudian ia menunjukkan surat Al An’am 160 dan surat 65 ayat 7, mengenai anjuran bagi yang kaya untuk membagi kekayaannya dan yang mampu membagi kemampuannya.

Supir itu lantas bertanya,”Kapan ayat-ayat itu dibaca dan berapa kali, Ustad?” “Nah, inilah kelemahan orang kita,” potong Ustadz Yusuf sejenak, “Qur’an hanya untuk dibaca!”
Agak kesal dengan pertanyaan sang supir, Ustadz Yusuf menyuruhnya segera berdiri. Kemudian ia bertanya, ”Maaf… boleh saya tanya pertanyaan yang sifatnya pribadi? ”Supir itu mengangguk. “Nggak bakal tersinggung?” Kembali supir itu mengangguk. “Bawa duit berapa di dompet?” desak Ustadz Yusuf. Supir itu mengeluarkan uangnya dalam dompet, jumlahnya seratus ribu rupiah. Langsung Ustadz Yusuf mengambilnya. “Nah, uang ini akan saya sedekahkan, ikhlas?”

Supir itu menggaruk-garukkan kepalanya, namun sejurus kemudian mengangguk dengan terpaksa. “Dalam tujuh hari kerja, akan ada balasan dari Allah!” “Kalau nggak, Ustad?” “Uangnya saya kembaliin!”

Mulailah sejak itu ia menghitung hari. Hari pertama tidak ada apa-apa, demikian pula hari kedua, bahkan pada hari ketiga uangnya hilang sejumlah 25 ribu rupiah. Rupanya ketika ditanya Ustadz Yusuf tempo hari, sebenarnya ia bawa uang 125 ribu rupiah, namun keselip.

Pada hari keempat supir itu diminta atasannya untuk mengantar ke Jawa Tengah. Selama empat hari empat malam mereka pergi. Begitu kembali, atasannya memberikan sebuah amplop, “Ini hadiah istri kamu yang kesepian di rumah,” begitu katanya.

Ketika amplop itu dibuka, Subhanallah…. Jumlahnya 1,5 juta rupiah. Para dai muda yang menyimak cerita itu terkagum-kagum.

Kemudian Ustadz Yusuf Mansur bertanya, “Siapa yang belum nikah?” serentak hampir semua peserta mengacungkan tangan dengan semangat, seraya bergurau. “Nah, selain untuk memanjangkan umur, mengangkat permasalahan, sedekah juga mampu membuat orang yang belum kawin jadi kawin, dan yang udah kawin…” “Kawin lagi???” jawab beberapa peserta, kompak! Ustadz Yusuf tertawa, “Yang udah kawin… makin sayang…”

Lalu mengalunlah sebuah cerita lain. Ada seorang wanita berusia 37 tahun yang belum menikah mengikuti seminarnya. Setelah mendengarkan faedah sedekah, wanita itu lantas pergi ke masjid terdekat dari rumahnya dan bertanya pada penjaga masjid itu, “Maaf, Pak… kira-kira masjid ini butuh apa? Barangkali saya bisa bantu…” “Oh, kebetulan. Kami sedang melelang lantai keramik masjid. Semeternya 150 ribu…” Wanita itu menarik sejumlah uang dari sakunya, yang berjumlah 600ribu. Tanpa pikir panjang ia membeli empat meter persegi lantai tersebut,”Mudah-mudahan hajat saya terkabul…” harapnya.

Subhanallah… Allah menunjukkan keagungan-Nya. Minggu itu juga datang empat orang melamarnya! “Itulah sedekah!”

Ustadz Yusuf menantang mata peserta,”Sulit akan menjadi mudah, berat menjadi ringan… asal kita sedekah!”
Sebuah kisah unik lainnya terjadi. Suatu hari, seorang wartawan mengajak Ustadz Yusuf ke Semarang, hanya untuk berpose dengan sebuah mobil Mercedez New Eyes E 200 Compresor baru. Tak ada yang istimewa dengan mobil itu kecuali harganya yang mahal, sekitar 725 juta rupiah, dan… mobil itu milik seorang tukang bubur keliling!
Loh, bagaimana bisa seorang tukang bubur punya mercy? Bisa aja kalau Allah berkehendak. Tukang bubur itu tentunya tak pernah bermimpi bisa memiliki sebuah mobil Mercedez baru. Namun kepeduliannya kepada orang tua, justru membuatnya kejatuhan bulan.

Karena orang tuanya ingin naik haji, tukang bubur itu giat sedekah. Ia sengaja menyediakan kaleng kembalian satu lagi, khusus uang yang ia sedekahkan. Yang kemudian ia tabung di sebuah bank. Ketika tabungannya itu telah mencapai 5 juta, ia mendapatkan satu poin memperebutkan sebuah mobil mercy. Dan si tukang bubur itulah yang memenangkan hadiah mobil tersebut.

Karena tak mampu membayar pajaknya sebesar 25%, seorang Ustadz bernama Hasan, pemilik Unisula, membantunya. Maka, jadilah mobil itu milik tukang bubur.
Kisah terakhir, tentang hutang 100juta yang lunas hanya dengan sedekah 100 ribu rupiah. Orang ini mendengarkan ceramah seorang Ustadz yang mengatakan, kalau sedekah itu dapat membeli penyakit, dapat membayar hutang, dan dapat menyelesaikan masalah. Teringat hutangnya sejumlah 100 juta, ia menyedekahkan uang yang ada, sebesar 100 ribu.
Dalam hatinya ia berharap hutangnya dapat cepat lunas. “Dan… Allah mengabulkan doanya secepat kilat. Begitu pulang dari pengajian, saat menyebrang jalan, orang itu tertabrak mobil dan lunaslah hutangnya!” seru Ustadz Yusuf Mansyur berapi-api.

Semua peserta melongo kemudian tertawa. Hampir semua menebak orang itu meninggal, sehingga si pemilik piutang mengikhlaskan hutangnya.

“Nggak!” koreksi Ustadz Yusuf Mansur cepat, “Dia cuma pingsan. Kebetulan yang nabrak orang kaya. Selain dibawa ke rumah sakit, dia juga melunasi hutangnya!”

Itulah… Allah punya cara tersendiri untuk menolong hamba-Nya. Selain memberikan materi tentang sedekah, Ustadz muda berkulit putih ini juga memberikan masukan dan saran tentang bagaimana tampil yang baik di hadapan audience (baik di televisi ataupun di ruangan), di antaranya mengajarkan teknik memotong materi (untuk commercial break) yang baik, sehingga pemirsa televisi enggan mengganti saluran dan tetap menunggu sampai iklan berakhir, lalu cara melibatkan emosi audience, melibatkan orang sekitar acara (baik outsider, maupun insider), intonasi suara, melakukan atraksi menarik, dan sebagainya.

Begitulah masbro, kisah nyata keajaiban sedekah dari Yusuf Mansur, semoga kita menjadi bagian dari para ahli sedekah yang ikhlas dan mengingat Allah saja dalam bersedekah.
di sadur dari :  


DENGAN SEDEKAH BILL GATES MAKIN KAYA


Washington - Walaupun gencar menyumbangkan uangnya untuk kegiatan sosial dan pendidikan, Bill Gates, salah satu pendiri Microsoft, justru makin  kaya. Menurut data Bloomberg Billioners Index, kekayaan lelaki berusia 57 tahun itu bmeningkat menjadi  sebesar sekitar US$ 7 miliar (sekitar Rp 66,5 triliun) hingga akhir 2012.

Ini membuatnya menjadi orang kedua terkaya di dunia di bawah Carlos Slim, konglomerat telekomunikasi asal Meksiko berusia 72 tahun. Bill Gates bisa jadi merupakan orang terkaya dunia yang sebenarnya. Ini karena pengusaha ini telah menyumbangkan uang untuk kegiatan sosial sebanyak US$ 28 miliar (sekitar Rp 266 triliun) sejak lima tahun terakhir.

Meskipun menyumbang banyak uang, kekayaan Gates terus bertambah dari sejumlah investasi yang dilakukannya lewat Cascade Investment. Menurut data yang disampaikan ke lembaga pengawasan pasar modal SEC, dia berinvestasi di sejumlah perusahaan lain dalam bentuk kepemilikan saham.

Misalnya, di perusahaan traktor Deere, perusahaan pengolah sampah Republic Services, perusahaan minuman soda Coca-Cola, dan perusahaan otomotif Auto Nation. Saat ini kepemilikan sahamnya di Microsoft hanya menyumbang sekitar 20 persen dari total kekayaan yang dimilikinya.

Pengusaha asal Silicon Valley yang juga bertambah kekayaannya adalah Warren Buffett, yang merupakan pendiri sekaligus CEO Oracle. Dia berada di posisi kedelapan dengan kekayaan sekitar US$ 40,7 miliar.

Sedangkan pendiri Amazon, perusahaan retail online terbesar dunia, Jeff Bezos, berada di peringkat ke-20 dengan kekayaan US$ 24,1 miliar. Sedangkan pendiri Google, Larry Page dan Sergey Brin, berada di peringkat ke-25 dan 28 dengan kekayaan US$ 21,8 miliar dan 21,6 miliar.

Daftar 15 orang terkaya dunia:
1. Carlos Slim Helu       (Meksiko)       US$ 76,4 miliar
2. Bill Gates                    (USA)          US$ 63,4 miliar
3. Amancio Ortega       (Spanyol)        US$ 59,3 miliar
4. Warren Buffett            (USA)          US$ 49,8 miliar
5. Ingvar Kamprad        (Swedia)        US$ 43,4 miliar
6. Charles Koch               (USA)          US$ 41,7 miliar
7. David Koch                  (USA)          US$ 41,7 miliar
8. Larry Ellison                (USA)          US$ 40,7 miliar
9. Bernard Arnault         (Perancis)      US$ 29,8 miliar
10. Li Ka-Shing             (Hongkong)     US$ 29,0 miliar
11 Christy Walton             (USA)         US$ 28,8 miliar
12 Alwaleed bin Talal  (Saudi Arabia)  US$ 28,2 miliar
13 Liliane Bettencourt     (Perancis)     US$ 27,4 miliar
14. Jim Walton                 (USA)         US$ 27,3 miliar
15. Rob Walton                (USA)         US$ 26,7 miliar

dan ingin menjalankan program sedekah
klik disini 

Tuesday 29 April 2014

GHIBAH

Ada 6 Ghibah Yang Diperbolehkan? Eits Bukan Fitnah Atau Gosip Lho

DIBOLEHKAN GHIBAH UNTUK TUJUAN SYAR'I

Tidak semua jenis ghibah dilarang dalam agama. Ada beberapa jenis ghibah yang diperbolehkan, yaitu yang dimaksudkan untuk mencapai tujuan yang benar.
Dalam kitab Riyadhushsholihin karya Imam Abu Zakariya An-Nawawi atau yang dikenal Imam Nawawi, menjelaskan pengecualian ghibah dalam enam perkara:

1.Mengadukan kezaliman seseorang kepada hakim.

2. Untuk membantu menghilangkan kemungkaran. Seperti halnya orang yang berkata "Diharapkan bagi yang mempunyai kemampuan untuk melenyapkan kemungkaran ini. fulan telah berbuat demikian"

3. Meminta fatwa kepada mufti. Seperti ayah, saudara atau siapa yang telah menganiayanya kemudian meminta pendapat dan solusi dari seorang mufti. atau kasus yang lain yang berhubungan dengan ahkam syar'iyyah.

4. Memperingatkan muslimin dari kejelekannya. Di antaranya menyingkap aib para perawi yang bermasalah. Bahkan ini bisa wajib.

5.Seseorang melakukan kesyirikan, kemaksiatan, kefasikan atau bid'ah SECARA TERANG-TERANGAN, maka dibolehkan mengungkapnya.

6. Untuk mengenalnya. Karena mungkin julukan seperti Al-A'raj (pincang), Al-A'ma. Diharamkan jika hal itu dimaksudkan untuk merendahkan.

Dan semua itu dijelaskan oleh Imam An-Nawawi dengan dalil. Silahkan merujuk ke Riyadhushshalihin.

Di dalam sebuah hadith shahih, hadith no:34 dari kitab hadith 40 oleh Al-Hafiz Imam Al-Nawawi, dari Abi Saed al-Khudri ra, berkata, aku telah mendengar bahawa Rasulullah saw bersabda :

من رأى منكم منكرا فليغيره بيده ، فإن لم يستطع فبلسانه ، فإن لم يستطع فبقلبه و ذلك أضعف الإيمان

"Barangsiapa diantara kamu yang melihat kemungkaran,
hendaklah ia merubah/mencegah dengan tangannya (kekuasaan)
jika ia tidak mampu, maka dengan lidahnya (secara lisan),
dan jika tidak mampu, maka dengan hatinya (merasakan tidak senang dan tidak setuju). Dan itu adalah selemah-lemah Iman". - [Diriwayatkan oleh Imam Muslim #49]
Dari hadits ini bisa dipetik pelajaran yang lain yaitu:
  1. Wajibnya beramar ma’ruf dan nahi mungkar. Sesungguhnya dengan hal itulah kondisi umat manusia dan masyarakat suatu negeri akan menjadi baik.
  2. Melarang kemungkaran itu bertingkat-tingkat. Barang siapa yang sanggup melakukan salah satunya maka wajib bagi dirinya untuk menempuh cara itu.
  3. Iman itu bertingkat-tingkat. Ada yang kuat, ada yang lemah, dan ada yang lebih lemah lagi.  



 di salin dari:
http://mutiaradakwahislam.blogspot.com/
bila ingin menjalankan program sedekah
klik disi